BIOS ( Basic Input Output System )
1. Pengertian BIOS ( Basic Input Output System )
BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System. merupakan suatu
software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari
perangkat keras (hardware) komputer. BIOS tertanam dalam sebuah chip
memory (ROM ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide
Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard. Sebuah baterai yang
biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal
dan settingan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau
kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan.
BIOS memiliki beberapa tugas penting seperti memuat sistem operasi
atau yang biasa disebut dengan istilah booting.
BIOS juga bertugas menyediakan intruksi pada mikroprosessor untuk menyalakan komputer. Salah satu intruksi yang diperintahkan oleh
BIOS pada mikroprosesor
adalah Power On Self Test (POST) yang berfungsi untuk menguji status
pengoperasian semua hardware pada komputer. Intruksi lain yang diberikan kepada mikroprosesor adalah melakukan
aktivasi chip
BIOS yang terdapat pada beberapa komponen lain pada
komputer seperti SCSI dan kartu grafis, memeriksa dan mengelola
peripheral komputer melalui rutinitas tingkat rendah selama proses
startup berlangsung. Selain itu, hal lain yang dilakukan oleh mikroprosesor adalah manajemen clock, hard disk dan pengaturan lainnya.
2. Fungsi - Fungsi BIOS
Fungsi utama
BIOS adalah untuk memberikan instruksi yang dikenal dengan
istilah POST (Power On Selft Test) yaitu perintah untuk menginisialisasi
dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard
dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya
pada saat komputer mulai booting.
Selain itu , BIOS juga berfungsi melakukan hal-hal berikut ini :
a. Menjalankan Perintah Power On Self Test (POST)
Salah satu yang harus kita lakukan sebelum menginstall sistem operasi
pada komputer adalah dengan melakukan pengecekan beberapa perangkat
yang ada pada komputer.
Selain itu, BIOS juga dapat memberikan informasi mengenai spesifikasi perangkat keras yang terdapat pada motherboard.
b. Mengatur Konfigurasi Dasar pada Komputer
Umumnya, BIOS mengatur konfigurasi terhadap perangkat lain berdasarkan fungsinya masing-masing.
Pengaturan konfigurasi ini biasanya dimanfaatkan oleh beberapa orang terutama gamer untuk
meningkatkan kinerja/ performa suatu komputer atau yang sering disebut dengan overclocking.
c. Memberikan Informasi Dasar pada Komputer
Selain menjalankan perintah POST dan mengatur konfigurasi dasar pada
komputer, BIOS juga bertugas memberikan informasi dasar mengenai
bagaimana interaksi tiap-tiap perangkat penting yang terdapat pada
komputer seperti drive dan memory yang nantinya bertugas memuat sistem
operasi.
3. Komponen-Komponen Pada BIOS
Agar BIOS dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Maka dibutuhkan beberapa komponen pendukung antara lain :
a. Program BIOS Setup
Program ini berfungsi untuk mengubah konfigurasi komputer seperti
tipe hard disk, disk drive, manajemen daya, kinerja komputer, dan
lain-lain sesuai keinginan user.
Umumnya BIOS menyembunyikan detail-detail perangkat yang bisa
dibilang cukup rumit, jadi perlu sedikit keahlian jika kita ingin
mengetahui lebih dalam mengenai detail-detail perangkat tersebut.
b. Driver
Fungsi dari driver ini ditujukan untuk perangkat-perangkat keras
komputer seperti VGA, input device, processor dan beberapa perangkat
lainnya untuk sistem operasi dasar 16 bit yang merupakan keluarga dari
DOS.
c. Program Bootstraper Utama
Program inilah yang berperan dalam proses booting ke dalam sistem operasi yang telah kita install sebelumnya.
Selain itu digambar dibawah ini ada beberapa komponen yang dapat di setting melalui
BIOS :
4. Cara Kerja BIOS
Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam
proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis
hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. BIOS kemudian akan mencari,
menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian
akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan
pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah semua test komponen
berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan
Sistem Operasi.
5. Macam-Macam BIOS
Produsen BIOS yang sering kita jumpai adalah American Megatrends Inc.
(AMI). Sebenarnya terdapat banyak produsen BIOS yang belum kita
ketahui. Berikut daftar lengkap mengenai macam-macam BIOS :
Abit
Acer
ALI (Acer Laboratories)
AME Group
American Megatrends
Amptron
Amstrad
Antec
Aopen
ASUS
Award
Bare-Bone
Biostar
Commate
Compaq Computer
Computer Technology
Computex
Data Expert (Expert Media)
Dell Computer
Diamond Multimedia
Digital Equipment Corporation (DEC)
Elitegroup Computer Systems
Famous Technology
FIC
Flexus
Fujitsu
Gateway
Gemlight
IBM
Intel
Jamicon
Jetway
J-Mark
Koutech
Matsonic
Micron
Mylex
NEC
NCR
Packard Bell
PC Partner
Phoenix
Pine Group
6. Gejala Gejala Atau Kesalahan Pada BIOS
7. Cara Akses Pada BIOS
Untuk mengakses BIOS dapat kita lakukan dengan menekan tombol tertentu
(biasanya tombol Delete atau F2) pada Keyboard pada saat pertama kali
komputer dinyalakan. Akan terdapat tulisan misalnya "Pres F2 to enter
setup", maka langsung saja tekan tombol F2 berulang-ulang.
Cara
seting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda tergantung dari vendor
pembuatnya, disini saya akan menampilkan menu-menu pada BIOS yang umum
kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. Menu utama pada BIOS ini adalah :
1. Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
2. Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting) dapat diset disini.
3. Advanced Chipset Features
4. Integrated Peripherals
5. Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
6.
PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap
perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci,
wirelles port pci, HDMI,dll
7. PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
8.
Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk
mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
9. Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
10. Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
11. Set User Password,
12. Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
13. Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.
8. Kesimpulan
BIOS atau Basic Input Output System merupakan program yang berisi
kumpulan informasi dan konfigurasi mengenai perangkat yang terdapat pada
sebuah komputer. BIOS berfungsi mengatur proses booting pada saat komputer dinyalakan.
Selain itu, perangkat keras yang terdapat pada komputer juga bisa
disetting melalui BIOS agar dapat bekerja semaksimal mungkin.
BIOS (Basic Input Output System) merupakan hal yang sangat vital yang
dapat membantu kita saat hendak melakukan troubleshooting pada kerusakan
komputer. Seperti misalnya :
a. Kasus komputer mati total ternyata bisa diatasi dengan cara mereset BIOS komputer,
b. saat hendak melakukan istallasi windows pengaturan first boot harus diatur terlebih dahulu disini.
c. Melihat spesifikasi perkakas komputer
d. bahkan saat mengoptimalkan kinerja komputer yang lebih dikenal dengan overclocking.
Sumber Materi :
http://www.nesabamedia.com/pengertian-bios-dan-fungsinya-pada-komputer/
http://kumpulanmateripenting.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-bios-dan-fungsinya.html
Sumber :
http://catatantugasbelajar.blogspot.co.id/2016/06/mengenal-pemrograman-mikro-komputer.html
http://syaukics15.blogspot.co.id/2016/06/pemrograman-mikro.html
http://keranjangcoding.blogspot.co.id/2017/05/apa-itu-pemrograman-mikro.html
http://priohimawan.blogspot.co.id/2014/01/pemrograman-mikro.html